Keluarga Tak Kasat Mata (2017) 5.0118

5.0118
Trailer

Nonton Film Keluarga Tak Kasat Mata (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Keluarga Tak Kasat Mata 2017 – Keluarga Tak Kasat Mata adalah film jelek. Sangat jelek. Dan sesuai tradisi, film berkualitas jauh di bawah rata-rata akan mendapat review spesial. Tapi 2 hari berselang, saya buntu. Ketika ulasan Coco dan Murder on the Orient Express yang ditonton belakangan sudah dipublikasikan, ide belum juga mengalir bagi Keluarga Tak Kasat Mata. Saking bingungnya, sempat terpikir menerbitkan satu halaman nyaris kosong bertuliskan “Ini adalah review tak kasat mata”, namun urung saya lakukan. Karena itu sama saja dengan pembuat filmnya, yang kehabisan akal lalu memilih jalur luar biasa malas sekaligus bodoh.

Setahun lalu, ketika horor tanah air cenderung jalan di tempat, kelemahan akut Keluarga Tak Kasat Mata mungkin bisa sedikit (catat: SEDIKIT) dimaafkan. Paling tidak ini bukan tontonan antah berantah macam Dia Pasti Datang atau Video Maut yang memperlihatkan keburukan tidak mempunyai batas. Terima kasih Joko Anwar, Pengabdi Setan memasang standar baru. Kini, production value lumayan (catat: LUMAYAN) saja tak cukup memberi rasa maklum. Apalagi dalam film seperti Keluarga Tak Kasat Mata yang layaknya “kaum sumbu pendek” Indonesia, mudah curiga dan insecure. Pulpen jatuh musik berdentum, sebaris dialog selesai musik berdentum, hantu muncul sekelebat pun musik berdentum.

Download Film Keluarga Tak Kasat Mata (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Keluarga Tak Kasat Mata 2017 – Apa yang terjadi saat para makhluk halus sungguh-sungguh menampakkan wujud? Menurut sutradara Hedy Suryawan (Rock N Love), jawabannya adalah close-up ekstrim, dan tentu saja musik berdentum. Bagai Benedict Cumberbatch yang doyan mengganggu sesi foto karpet merah, hantu film ini suka melakukan photo bomb, tiba-tiba muncul memenuhi seisi layar bioskop, yang daripada menakutkan justru memancing tawa. Lucu, jauh lebih lucu ketimbang karakter Bebek (Kemal Palevi) yang memanfaatkan tiap kemunculan untuk merengek, bertingkah menyebalkan, berusaha tampil konyol meski sama sekali tidak lucu.

Soal membangun intensitas filmnya juga punya metode murahan. Ketegangan berbasis kekacauan situasi disamakan dengan editing lompat-lompat, kala secara ajaib, tokohnya bisa mendadak berpindah tempat. Entah di antaranya ada transisi tak kasat mata atau pembuat filmnya menganggap Genta (Deva Mahenra) dan kawan-kawan sebagai David Copperfield yang tengah melakukan sulap pindah tempat dalam sekejap dibantu trik kamera. Deva sendiri kesulitan menangani peran protagonis horor yang dituntut senantiasa takut dan curiga, akibat kosongnya pengekspresian rasa.